Anggota DPR RI terpilih 2014-2019 Charles Honoris adalah Lelaki yang terlahir dari keluarga pengusaha ini memang semenjak kecil menyukai hal yang menyangkut politik dan kenegaraan. Ia sangat gemar membaca, menulis dan mengoleksi buku tentang sejarah para negawaran dan pahlawan. Charles menyelesaikan pendidikan tingginya di bidang politik dan hukum di Tokyo, Jepang.
Pengusaha muda yang telah dipercaya menjadi Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta (Sayap PDI Perjuangan) pada Pemilu Legislatif 2014 lalu berhasil menjadi Anggota DPR RI di Daerah Pemilihan 3 DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) dari PDI Perjuangan.
Baginya, menjadi anggota Dewan itu adalah pengabdian, bukan pekerjaan! Charles Honoris telah berkomitmen untuk mengkontribusikan seluruh gajinya sebagai anggota DPR jika terpilih nanti untuk melakukan program-program pemberdayaan masyarakat di daerah pemilihannya, serta menyatakan diri untuk tidak korupsi.
“Saya akan berjuang keras untuk merubah stigma di masyarakat bahwa politisi identik dengan korupsi. Dengan profesi saya, saya sudah punya cukup modal hidup,” ujarnya.
Tampilkan postingan dengan label Pileg 2014. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pileg 2014. Tampilkan semua postingan
Senin, 29 September 2014
Charles Honoris: Penentu kebijakan Demokrat dipertanyakan
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempertanyakan
sikap politik Partai Demokrat. Siapa penentu arah kebijakan fraksi
partai berlambang segitiga Mercy itu.
Hal itu disampaikan politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris, menyikapi sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku kecewa atas manuver Fraksi Partai Demokrat di DPR saat voting RUU Pilkada.
"Siapa sesungguhnya penentu arah kebijakan Fraksi Partai Demokrat? Apakah SBY sebagai ketua umum atau pimpinan Fraksi Demokrat tanpa konsultasi dan sepengetahuan dari DPP partai?" ujar Charles di Jakarta, hari ini.
Charles berpendapat, SBY selaku ketua umum partai, seharusnya memperjelas sikap anak buahnya tersebut, bila memang benar langkah walk out tak seizin dirinya.
Dengan demikian, lanjut Charles, rakyat tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi politik yang telah merampas kedaulatan rakyat.
"SBY sebagai ketua umum dan wajah dari Partai Demokrat harus memperjelas hal ini agar rakyat tahu," tuturnya.
Hal itu disampaikan politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris, menyikapi sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku kecewa atas manuver Fraksi Partai Demokrat di DPR saat voting RUU Pilkada.
"Siapa sesungguhnya penentu arah kebijakan Fraksi Partai Demokrat? Apakah SBY sebagai ketua umum atau pimpinan Fraksi Demokrat tanpa konsultasi dan sepengetahuan dari DPP partai?" ujar Charles di Jakarta, hari ini.
Charles berpendapat, SBY selaku ketua umum partai, seharusnya memperjelas sikap anak buahnya tersebut, bila memang benar langkah walk out tak seizin dirinya.
Dengan demikian, lanjut Charles, rakyat tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi politik yang telah merampas kedaulatan rakyat.
"SBY sebagai ketua umum dan wajah dari Partai Demokrat harus memperjelas hal ini agar rakyat tahu," tuturnya.
Charles Honoris Pertanyakan Kekecewaan SBY terkait RUU Pilkada
Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kecewa terhadap hasil sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).
Namun, banyak pihak mempertanyakan kekecewaan Ketua Umum Partai Demokrat itu. Salah satunya, politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris.
Anggota DPR RI terpilih dari Dapil DKI Jakarta III itu berpendapat, kekecewaan Presiden SBY atas manuver walk out Fraksi Partai Demokrat saat Rapat Paripurna menentukan RUU Pilkada itu, justru menimbulkan pertanyaan.
"Siapa sesungguhnya penentu arah kebijakan Fraksi Partai Demokrat? Apakah SBY sebagai Ketua Umum atau pimpinan Fraksi Demokrat tanpa konsultasi dan sepengetahuan dari DPP partai?" kata Charles, dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Sabtu 27 September 2014.
Menurut Charles, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, tidak mungkin SBY tidak tahu aksi walk out yang dilakukan fraksinya di DPR.
Sebab, walk out yang dilakukan Fraksi Demokrat mengakibatkan hasil voting RUU Pilkada dimenangkan fraksi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
"SBY sebagai Ketua Umum dan Partai Demokrat harus memperjelas hal ini agar rakyat tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi politik yang telah merampas kedaulatan rakyat," kata Charles.
Kekecewaan SBY diungkapkan dalam jumpa pers yang dilakukan di Hotel Willard Intercontinental, Washington DC, Kamis 25 September 2014 pukul 09.00 waktu setempat atau Jumat, 26 September 2014 pukul 08.00 WIB.
Dikutip dari akun Twitter VOA Indonesia, SBY kecewa dengan proses voting dan hasil keputusan sidang semalam.
"Saya kecewa dengan hasil dan proses politik di DPR, tetapi saya tetap menghormatinya," ujar SBY. [Baca: Pilkada Lewat DPRD, SBY: Saya Kecewa]
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyampaikan alasan fraksinya melakukan aksi walk out. Kata Syarief, Fraksi Demokrat tidak mendapat dukungan saat berada di lobi fraksi.
"Sebenarnya, semalam itu kami dalam posisi sangat sulit karena untuk menggolkan sepuluh poin saat perbaikan UU pemilih langsung di lobi fraksi tak didukung," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 26 September 2014.
Sumber: Viva
http://politik.news.viva.co.id/news/read/542623-politikus-pdip-pertanyakan-kekecewaan-sby-soal-uu-pilkada
Namun, banyak pihak mempertanyakan kekecewaan Ketua Umum Partai Demokrat itu. Salah satunya, politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris.
Anggota DPR RI terpilih dari Dapil DKI Jakarta III itu berpendapat, kekecewaan Presiden SBY atas manuver walk out Fraksi Partai Demokrat saat Rapat Paripurna menentukan RUU Pilkada itu, justru menimbulkan pertanyaan.
"Siapa sesungguhnya penentu arah kebijakan Fraksi Partai Demokrat? Apakah SBY sebagai Ketua Umum atau pimpinan Fraksi Demokrat tanpa konsultasi dan sepengetahuan dari DPP partai?" kata Charles, dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Sabtu 27 September 2014.
Menurut Charles, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, tidak mungkin SBY tidak tahu aksi walk out yang dilakukan fraksinya di DPR.
Sebab, walk out yang dilakukan Fraksi Demokrat mengakibatkan hasil voting RUU Pilkada dimenangkan fraksi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
"SBY sebagai Ketua Umum dan Partai Demokrat harus memperjelas hal ini agar rakyat tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi politik yang telah merampas kedaulatan rakyat," kata Charles.
Kekecewaan SBY diungkapkan dalam jumpa pers yang dilakukan di Hotel Willard Intercontinental, Washington DC, Kamis 25 September 2014 pukul 09.00 waktu setempat atau Jumat, 26 September 2014 pukul 08.00 WIB.
Dikutip dari akun Twitter VOA Indonesia, SBY kecewa dengan proses voting dan hasil keputusan sidang semalam.
"Saya kecewa dengan hasil dan proses politik di DPR, tetapi saya tetap menghormatinya," ujar SBY. [Baca: Pilkada Lewat DPRD, SBY: Saya Kecewa]
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyampaikan alasan fraksinya melakukan aksi walk out. Kata Syarief, Fraksi Demokrat tidak mendapat dukungan saat berada di lobi fraksi.
"Sebenarnya, semalam itu kami dalam posisi sangat sulit karena untuk menggolkan sepuluh poin saat perbaikan UU pemilih langsung di lobi fraksi tak didukung," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 26 September 2014.
Sumber: Viva
http://politik.news.viva.co.id/news/read/542623-politikus-pdip-pertanyakan-kekecewaan-sby-soal-uu-pilkada
Sabtu, 06 September 2014
Charles Honoris menuju Indonesia Baru
Lahir di jakarta, pada tanggal 23 Juli 1984 ini adalah calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada pemilihan umum tahun 2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Lelaki yang terlahir dari keluarga pengusaha ini memang semenjak kecil menyukai hal yang menyangkut politik dan kenegaraan. Ia sangat gemar membaca, menulis dan mengoleksi buku tentang sejarah para negawaran dan pahlawan. Charles menyelesaikan pendidikan tingginya di bidang politik dan hukum di Tokyo Jepang.
Pengusaha muda yang kini dipercaya menjadi Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta (Sayap PDI Perjuangan) ini, pada Pemilu Legislatif 2014 maju menjadi Calon Anggota DPR RI di Daerah Pemilihan 3 DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) dari PDI Perjuangan.
Sebagai pengusaha muda dan sekaligus politisi, Charles setiap hari juga bekerja keras dan terus mengumpulkan aspirasi warga Jakarta. Harapannya, ia mampu mewakili warga Jakarta untuk menjadi Anggota DPR RI 2014-2019.
Charles Honoris telah berkomitmen untuk mengkontribusikan seluruh gajinya sebagai anggota DPR jika terpilih nanti untuk melakukan program-program pemberdayaan masyarakat di daerah pemilihannya, serta menyatakan diri untuk tidak korupsi. Bagi Charles, menjadi Anggota DPR itu adalah pengabdian. Bukan pekerjaan. Maka itu, sejak ia masuk dunia politik, Charles terus belajar dan telah melakukan usaha-usaha pengabdian. Setiap hari sepulang kerja ia menyempatkan untuk menyusuri kampung-kampung dan menemui warga Jakarta. Ia banyak bertanya dan mendengarkan keluhan warga Jakarta. Dan Charles siap membawa suara warga Jakarta (yang diwakilinya) untuk diperjuangkan di Senayan nanti.
Charles Honoris berkomitmen untuk menyuarakan kepentingan masyarakat apabila dipercaya sebagai anggota DPR RI oleh warga Jakarta. Ia juga menyiapkan diri bekerjasama secara terbuka dengan warga Jakarta. Oleh karena itu, Charles sangat berharap warga Jakarta memilih dirinya pada Pemilihan Legislatif, 9 April 2014.
Beliau bernama lengkap Charles Honoris yang kini telah menikah dengan Irene Bertina Irawan. Ia bertempat tinggal di jalan Duri Utama Raya No. 20 RT 03 RW 07 Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon Jeruk Kota Jakarta Barat.
Riwayat Pendidikan
Christ Church Grammar School, Australia 2001
International Christian University, Tokto 2007
Christ Church Grammar School, Australia 2001
International Christian University, Tokto 2007
Associate, Hanafiah Ponggawa dan Patner 2007-2009
Direktur, PT. Foton Mobilindo 2009
Vice President, PT. Modernland Realty Tbk, 2012
sumber: Bijaks
Tag: Charles Honoris
Langganan:
Komentar (Atom)