Tampilkan postingan dengan label Presiden Jokowi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Presiden Jokowi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Desember 2017

Anggota Komisi I Apresiasi Jokowi Tunjuk Marsekal Hadi Tjahjanto Calon Panglima TNI


Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo memilih Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI.
Hadi akan menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun pada Maret 2018.
"Keputusan itu sudah mengacu pada UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI bahwa posisi Panglima TNI sebaiknya dijabat secara bergantian dari tiap-tiap matra, yang sedang atau menjabat kepala staf angkatan," ujar Charles melalui pesan singkat, Senin (4/12/2017).
Keputusan Presiden tersebut dinilai sebagai langkah cepat dalam menjawab tantangan dan kebutuhan mendesak soal pertahanan negara.
Charles berharap, Hadi dapat melanjutkan agenda reformasi di tubuh TNI dan TNI menjadi semakin profesional dalam menjalankan tugasnya.
"TNI harus selalu sigap dalam menjawab setiap perubahan yang terjadi begitu cepat seperti geopolitik, geoekonomi, geostrategi kawasan dan persaingan global. Publik juga berharap agar pemerintahan Jokowi bisa segera merealisasikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Charles.
Jelang tahun politik 2018 dan 2019, Charles sekaligus berharap agar Hadi dapat memastikan netralitas TNI.
Komisi I DPR selanjutnya akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Hadi. Namun, ia belum dapat memastikan jadwalnya. Pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu.
Sumber : Kompas

Minggu, 08 Januari 2017

Charles: Pengibaran bendera Papua provokasi jelang Presiden Jokowi ke Australia

Anggota Komisi 1 DPR RI - Charles Honoris
Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan aksi pengibaran bendera Papua merdeka di KJRI Melbourne adalah tindakan kriminal.
“Kepolisian Australia harus mengusut dan menangkap pelaku yang dengan ilegal memasuki KJRI Melbourne,” jelasnya di Jakarta, Minggu (8/1/2017).
Menurut Charles, untuk perwakilan diplomatik adalah wilayah extrateritorial yang artinya termasuk wilayah kedaulatan negara yang diwakili.
“Dalam hal ini, KJRI Melbourne adalah wilayah kedaulatan Indonesia. Hal ini sesuai dengan dan dilindungi oleh hukum internasional,” ujar politikus yang juga pengusaha, anggota komisi Komisi I membidangi Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi ini.
Oleh karena itu, lanjut dia sebagai host country pemerintah Australia wajib memastikan dan meningkatkan perlindungan terhadap semua properti diplomatik RI disana.
“Saya melihat ada upaya memprovokasi hubungan Indonesia dengan Australia menjelang kunjungan presiden Jokowi ke Australia,” kata Charles.
“Pemerintah Australia harus menunjukkan keseriusannya memproses tindak pidana tersebut karena berpotensi mengganggu hubungan bilateral,” tambahnya.
Australia adalah mitra penting bagi Indonesia khususnya dalam sektor perdagangan, pariwisata dan penanganan pidana terorisme.
“Semua pihak harus menjaga kedaulatan, harga diri dan martabat bangsa dengan kepala dingin untuk kepentingan nasional,”pungkasnya.
Sumber : Lensaindonesia

Minggu, 04 Desember 2016

Charles PDIP: Nama-Nama Calon Dubes Usulan Jokowi Berkualitas


Presiden Jokowi telah menyerahkan nama-nama calon duta besar kepada DPR untuk diuji kepatutan dan kelayakannya. Surat tersebut sudah diserahkan ke Pimpinan DPR.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menilai nama-nama yang diajukan Jokowi merupakan sosok yang tepat dan mempunyai rekam jejak yang baik.

"Pilihan nama-nama calon Dubes yang diajukan presiden bagus. Banyak tokoh-tokoh berkualitas yang diusulkan kali ini untuk negara-negara yang strategis bagi Indonesia," ujar Charles di Jakarta Sabtu (27/11/2016).

Ia pun menyebut beberapa nama seperti Arifin Tasrif yang diusulkan menjadi Dubes Indonesia untuk Jepang dan politisi Partai Golkar Tantowi Yahya yang diusulkan menjadi Dubes Selandia Baru.

"Pos di Tokyo misalnya akan diisi oleh Arifin Tasrif seorang profesional yang sudah berhasil di beberapa BUMN strategis. Pak Arifin saya yakin bisa meningkatkan investasi Jepang di Indonesia," kata Charles seperti dilansir dari Antara.

"Pak Tantowi Yahya juga yang akan mengisi jabatan dubes di Selandia Baru.  Indonesia bisa banyak belajar dari Selandia Baru dalam mengelola sektor pertanian," lanjut dia.

Selain dua nama itu, Charles juga menyebut nama  Sekjen Kementerian Luar Negeri Kristiarto Legowo sebagai Dubes Indonesia untuk Australia.

"Sebagai Sekjen Kemlu pak Kris sangat piawai dalam pengelolaan keseharian Kemlu. Beliau adalah pribadi yang sangat luwes dan pandai berdiplomasi. Hubungan Indonesia-Australia sangat berwarna. Jadi, penempatan pak Kris sudah tepat," ucap dia.

Ia berharap nama-nama yang akan diajukan dapat menjalankan uji kelayakan yang akan dijalankan di Komisi I DPR RI.

"Saya ucapkan selamat kepada para calon dubes. Dalam waktu dekat Komisi I DPR akan fit and proper test calon dubes sebelum memberi pertimbangan kepada presiden. Semoga semua calon bisa mengikuti prosesnya dengan baik," Charles menandaskan.

Sumber : LIPUTAN6